SOSMAS

Keberadaan KTNA NTB Tuntaskan Persoalan Petani dan Nelayan 

NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK BARAT — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melantik ketua dan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi NTB, masa bhakti 2019-2024, di Kantor BPTP Narmada, Lombok Barat, Senin (25/11).

Dalam sambutan sekaligus pengukuhan anggota KTNA NTB itu,  Gubernur menegaskan keberadaan kelompok KTNA ini tidak hanya sekedar dilantik, namun untuk bekerja dan sebagi wadah untuk menjembatani aspirasi petani dan nelayan di NTB.

Gubernur mengatakan, KTNA harus mampu memberikan solusi bagi permasalahan petani dan nelayan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sumbawa Ajak Ikasum Jaya Bangun Sumbawa

Selain itu, keberadaan kelompok ini harus mampu juga mencari solusi untuk memajukan pertanian dan perikanan.

Menghadirkan industrialisasi pertanian dan perikanan di NTB menjadi jawaban dari solusi itu. Dengan mengubah pola dari penghasil bahan mentah menjadi pengolah.

Seperti industri pengolahan pakan ikan, yang dipamerkan dalam acara tersebut. Gubernur memberikan apresiasi terhadap industrialisasi pakan ikan itu, karena sesungguhnya itulah konsep industri yang ingin dikembangkan di NTB.

Ia menyakini dengan industrialisasi, hasil pertanian dan perikanan di NTB, selain memberikan nilai tambah bagi pemasukan daerah, juga akan mampu meningkatkan margin penghasilan petani dan nelayan di NTB.

Baca Juga:  PPL Ujung Tombak Pembangunan Pertanian Hingga Tingkat Desa

Untuk itu, KTNA diharapkan membangun komunikasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait agar segala kesulitan yang dihadapi dapat segera dibantu mengatasinya.

“Tidak mungkin pertanian dan perikanan kita sejahtera tanpa hadirnya industrialisasi,” ujarnya.

Senada dengan Gubernur, Ketua KTNA  NTB, Drs. Haerul Warisin mengatakan, hadirnya KTNA NTB sebagai wadah musyawarah dalam menampung aspirasi dan menyelesaikan masalah petani dan nelayan di NTB.

KTNA akan menjadi jembatan dalam menyampaikan aspirasi petani dan nelayan kepada pemerintah dengan pola penyelesaian rembuk anggota KTNA dan rembuk wilayah.

Baca Juga:  Budidaya Rumput Laut di Pulau Medang Kembali Dikembangkan

“Keberadaan KTNA NTB untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi petani, khususnya sektor pertanian dan perikanan kita,” harapnya. (red)