PERISTIWA

Tim Opgab Tertibkan Pedagang Bandel

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Tim Operasi Gabungan (Opgab) kembali melakukan penertiban kepada sejumlah pedagang pasar seketeng yang membandel.

Sebab, hingga kini sebagian kecil pedagang masih bersikukuh berjualan diarea tersebut. Akhirnya para pedagangpun dipaksa pindah ke Pasar Kerato mengikuti pedagang Pasar Seketeng lainnya.

Ketua Tim Opgab yang juga selaku Camat Sumbawa, Hikmawan mengatakan, penertiban yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Sumbawa berdasarkan hasil pertemuannya bersama seluruh OPD terkait.

Dimana sikap tegas harus diambil, karena masih ada pedagang yang membandel. “Selama ini sudah diinstruksikan pindah ke Pasar Kerato, Unter Iwes, tetapi masih ada yang berjualan di wilayah Seketeng.

Inisiatif ini dilakukan oleh Pak Bupati, karena pada hari Sabtu itu ada datang demo seluruh pedagang Seketeng yang ada di Kerato,” tuturnya disela-sela penertiban, Rabu (8/5).

“Apabila dalam waktu satu hari tidak dipindahkan, maka mereka sendiri yang akan memindahkan. Menghadapi situasi ini, Pak Bupati berpikir bijak untuk menghindari konflik antar sesama pedagang, akhirnya kami selaku Pemda diminta untuk mengambil alih melakukan penertiban,” tambahnya lagi.

Tim Opgab ini melibatkan Satpol PP, Dishub, Bapenda, Camat Sumbawa, Anggota TNI/Polri dan Karang Taruna Seketeng.

Penertiban dilakukan dengan pendekatan persuasif namun humanis, sehingga tidak ada terjadinya bentrokan.

“Hari ini merupakan hari terakhir kami melakukan operasi penertiban. Kemudian hari berikutnya tetap kami tempatkan personil, baik Pol PP, TNI/Polri untuk melakukan patroli berkaitan dengan instruksi Bupati. Dan Alhamdulillah instruksi tersebut kami bisa laksanakan secara maksimal,” jelasnya.

Diterangkannya, penertiban yang dilakukan yakni memindahkan para pedagang membandel untuk berjualan di Pasar Kerato.

Karena tidak alasan mereka untuk tidak pindah, dimana Pasar Kerato dapat menampung seluruh pedagang tersebut.

“Pedagang yang masih berjualan, sekitar 50 an orang. Jadi tidak lagi ada yang merasa diskriminatif terhadap pedagang ini. Siapapun dia, meskipun dia menyewa tanah Liberti, Liberti kami sudah panggil untuk mengembalikan uang sewa. Karena ini menjadi sumber persoalan dari pedagang yang lain. Sehingga dengan alasan menyewa ini yang kemudian harus kami hilangkan,” tukasnya.

“Mereka langsung dibawa ke Kerato, sudah ada tempatnya di sana. Teman-teman KUPT Pasar sudah ada untuk menempatkan sesuai dengan kavlingan masing-masing,” demikian ia menambahkan. (NM3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini