

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sempat terdampak gempa beberapa waktu lalu. Diantaranya yaitu di Kecamatan Alas Barat, Alas, Buer, Utan dan Rhee.
Dalam kunjungan di hari pertama pelaksanaan UNBK, Senin (22/4) ini, Bupati didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, H. Sahril S.Pd., M.Pd dan Kabag Humas dan Protokol Setda Sumbawa, Tajuddin SH.
Selain melihat pelaksanaan dan kesiapan peserta UNBK, Bupati juga meninjau kondisi sekolah. Dimana terdapat 8 ruangan kelas terdampak gempa yang saat ini sudah diperbaiki dan kondisinya jauh lebih baik karena sudah dikonsepkan tahan gempa. Di sekolah-sekolah tersebut, pelaksanaan ujian berjalan lancar.
“Dari pantauan saya, pelaksanaan UNBK sudah berjalan dengan baik, aman tanpa ada kendala dan Alhamdulillah anak-anak ketika ditanya kesiapannya, 100 persen siap dan bisa mengerjakan soal-soal ujian, karena sebelumnya pihak sekolah sudah memberikan les dan pendalaman materi, saya ucapkan selamat dan sukses untuk anak-anakku yang mengikuti UNBK,” ujar Bupati.

Dipastikannya, sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan UNBK tidak terkendala. Khususnya masalah signal dan listrik.
“Saya berharap dan mendoakan seluruh peserta UNBK semoga lulus dengan nilai baik dan memuaskan,” tukas Bupati.
Sementara Kadis Dikbud Sumbawa, H. Sahril S.Pd., M.Pd mengakui, tidak semua SMP/MTs memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan UNBK. Seperti masih adanya sekolah yang kekurangan komputer, sekolah yang kesulitan listrik dan signal internet.
“Tantangan kita kedepan bagaimana memaksimalkan seluruh sumber daya kita dalam rangka menjamin kualitas pelayanan UNBK. Bukan saja dari sisi komputer atau laptop, tetapi yang penting juga bagaimana jaminan pasokan listrik dan jaminan pelayanan internetnya,” ujarnya.
Ditahun 2019 ini, sebanyak 7.802 pelajar sebagai peserta UNBK yang tersebar di 132 SMP/MTs. Dari jumlah sekolah tersebut, 62 diantaranya sudah mandiri, sedangkan 70 sekolah lainnya masih harus bergabung dengan sekolah lain.
“Jadi mengapa kita perlu UNBK, yaitu dalam rangka menjamin integritas pelaksanaan ujian nasional. Ketika kita sudah melaksanakan UNBK, artinya tingkat kejujuran kita 100 persen, tingkat integritas kita 100 persen. Itu salah satu kebanggan kita,” jelasnya.
Pelaksanaan UNBK SMP/MTs berlangsung selam 4 hari, mulai 22 hingga 25 April. Mata pelajaran yang diujiankan antara lain Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). (NM3)

