PARIWISATA

Kadispar Lobar : “Pandemi Tidak Boleh Membuat Kita Menyerah”

NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK BARAT — Setelah terpuruk sekian bulan, kini sektor pariwisata mulai menggeliatkan diri dan Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) mencoba menggairahkannya dengan berbagai event, salah satunya dengan bersih-bersih kawasan wisata yang dilakukan setiap pekan.

Dan Jum’at pagi (16/10) tadi, Dispar Lobar bersama komunitas dan masyarakat sekitar membersihkan pantai Loco Senggigi.

Kepala Dispar Lobar H Saepul Akhkam sempat memberikan tanggapan tentang perkembangan pariwisata di Lobar kepada wartawan.

“Pandemi ini tidak boleh membuat kita menyerah, tetapi justru menjadi bangkit karena posisi kita, semua destinasi wisata di Indonesia bahkan global hari ini kembali ke titik nol,” tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, mengapa penting kemudian kita menumbuhkan semangat-semangat kegotong royongan.

“Bersih-bersih hanya merupakan sebuah metode yang tidak hanya untuk kegiatan peduli lingkungan, tapi juga untuk saling menyemangati yang pada akhirnya akan berimbas pada lahirnya banyak gagasan untuk event,” lanjut Akhkam.

Saat ditanya keterlibatan masyarakat dalam aksi bersih-bersih mingguan ini, Akhkam kembali menuturkan jika gotong royong hanya merupakan sebuah stimulan untuk menumbuhkan semangat senasib sepenanggungan di era pandemi.

“Lombok berkali-kali mengalami bencana, setelah gempa, hari ini kita masih di landa pandemi. Posisi keterlibatan masyarakat itu menjadi sangat penting sebagai komponen utama, kita saling melatih diri untuk hospitality, membangun amenitas sebanyak-banyaknya, menjaga kebersihan, ciptakan sapta pesona, itu semuanya bersumber dari komunitas-komunitas,” paparnya.

“Di Senggigi ini banyak sekali komunitas yang kemudian dengan kegiatan gotong royong mingguan, mereka rutin bertemu, dan di situlah terjadi persinggungan-persinggungan dan sinergi gagasan,” lanjut alumnus UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini.

Mengenai kebijakan pemerintah Kabupaten Lombok Barat tentang pariwisata khususnya di masa pandemi ini, Akhkam mengatakan jika pemerintah telah memberikan kelonggaran pada para pelaku usaha jasa pariwisata di Lobar.

“Kebijakan tentang itu banyak, kepada teman-teman, kemarin kita berikan relaksasi untuk kewajiban mereka kepada pemerintah daerah, khususnya untuk para pelaku usaha jasa pariwisata, di sisi yang lain kami kemudian melakukan pendampingan untuk penerapan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Per juli kemarin, lanjutnya, protokol kesehatan sudah mulai aktif dan efektif, sehingga hampir di semua tempat kawasan Lobar dan khususnya di Senggigi ini, kita telah menerapkan CHSE dengan sangat ketat.

Ia juga menuturkan jika di samping menyelenggarakan acara mingguan berupa bersih-bersih kawasan wisata, Dispar yang bekerjasama dengan para pelaku usaha jasa pariwisata di Senggigi juga menyelenggarakan acara Senggigi Sound Sensation (SSS) yang minggu lalu telah memasuki sesi terakhir.

SSS sendiri merupakan kegiatan live musik atau secara virtual yang bisa ditonton atau dinikmati secara streaming melalui kanal YouTube Dinas Pariwisata Lombok Barat. “SSS ini Alhamdulillah rata-rata sekali live streaming bisa mendapatkan seribu lebih viewers,” ungkapnya.

Ia juga mengemukakan jika kegiatan virtual macam ini akan terus dilakukan walaupun nantinya dengan skema yang berbeda. “Selanjutnya, bisa jadi per dua minggu kita live streaming di tempat yang berbeda, dengan menghadirkan sebanyak-banyaknya atraksi budaya,” lanjutnya.

Ia kemudian menjelaskan kenapa titik kebangkitan pariwisata itu ia mulai bangun kembali dari Senggigi.

“Hal ini nantinya akan berlaku di semua kawasan wisata di Lobar, tapi kenapa kami mengawali dengan membuat #AyoKembaliKeSenggigi? kembali lagi seperti yang anda katakan, bahwa Senggigi ini dulunya pernah menjadi ikon dan kelahiran wisata Nusa Tenggara Barat,” terang Akhkam.

“Lalu kita ingin kembalikan marwah itu, kita ingin kembalikan kejayaan Senggigi di masa lalu. Nah tentu sebagai mercusuar, dia akan berimbas kepada banyak tempat, termasuk diantaranya menjadi pendukung utama dari destinasi prioritas, suorpriotitas untuk kawasan ekonomi khusus Mandalika,” tukasnya. (red)