HEADLINE

Pembajakan Akun Medsos Kian Marak Sejak Pandemi COVID19

MATARAM — Pukulan pandemi COVID19 terbilang luar biasa. Terlebih dari sisi perekonomian. Tak jarang, oknum tidak bertanggungjawab mulai bergentayangan.

Menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan. Semenjak pandemi, tak sedikit akun media sosial (medsos) seperti facebook, instagram, termasuk whatsapp dibajak.

Tak hanya dikalangan pejabat, pembajakan atau aksi hack itu juga menyasar kepada masyarakat biasa. Di NTB pun sudah kerap terjadi. Terutama dikalangan pejabat daerah.

Sebelumnya, muncul sebuah akun FB mengatasnamakan Wakil Gubernur NTB. Terbaru, akun whatsapp salah seorang pejabat dilingkup Pemprov NTB juga menjadi sasaran.

Baca Juga:  Musyafirin Disebut Sangat Pantas Wakili Pulau Sumbawa di Pilgub NTB

Untungnya, berbagai hal kejadian itu dapat segera disikapi. Mengingat kian maraknya aksi pembajakan di medsos ini, Dinas Kominfotik NTB mengimbau masyarakat agar waspada.

Pasalnya, jika tidak berhati-hati, masyarakat dapat mengalami kerugian berujungvpada kasus penipuan dengan adanya pola berbagai trik yang dimainkan oleh oknum-oknum nakal.

“Sikapi dengan hati-hati. Jangan direspon langsung, apalagi “baperan”. Karena akun ataupun nomor yang tertera sangat dikenal. Dan ada didaftar kontak,” pesan Dr Najamuddin Amy-Kepala Diskominfotik NTB, Kamis (15/7).

Dia mengungkapkan, akun WA yang di hack/dibajak biasanya mengirimkan permintaan transfer uang ke rekening tertentu. Seringkali, karena nomor kerabat dan relasi yang dibajak sangat dikenal membuat penerima kurang berhati-hati.

Baca Juga:  PKB Persilahkan Cakada Berkomunikasi dengan DPW dan DPC se-NTB

Hal ini, kata pria yang akrab disapa Bang Najam, bisa dicegah dengan tidak melayani percakapan. Kemudian mencermati kesesuaian nama rekening dalam pesan.

Atau, kata dia, melakukan konfirmasi pada orang lain yang juga mengenal akun tersebut jika dicurigai ada sebuah kejanggalan.

Kadiskominfotik NTB ini juga tak menampik, bahwa selain masyarakat umum, kasus pembajakan akun medsos ini juga menimpa beberapa pejabat Pemprov.

Oleh karenanya, ia mengingatkan, selain menyikapi akun medsos yang ditengarai bermodus penipuan, hal lain adalah berhati-hati pada pesan WA yang dapat mengambil alih atau membajak akun.

Baca Juga:  ASN Diminta Jangan Tambah Libur : "Kalau Tidak Masuk Diberikan Sanksi"

Beberapa yang sudah diketahui adalah pesan pengisian voucher game online dan permintaan data pribadi saat mengakses aplikasi tertentu secara sengaja atau tidak sengaja.

“Hati-hati juga dengan kebocoran data pribadi. Jangan mudah memberikan untuk aplikasi atau laman daring tertentu yang tidak jelas tujuannya atau tidak resmi untuk verifikasi. Karena akan membuka peluang pembajakan,” demikian pesan Bang Najam. (red)