HEADLINE

Hari Ini Masa Tugas Pj Sekda NTB Habis, CP : Jangan Sampai Zul-Rohmi Dibully Lagi!

NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Tepat tanggal 13 Desember 2019 hari ini, masa tugas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H Iswandi habis.

Iswandi tercatat sudah dua kali menjadi Penjabat Sekda NTB. Periode awalnya, ia ditetapkan menjadi Pj Sekda pada 13 Juni hingga 13 September 2019.

Kemudian, kali kedua Iswandi kembali menjabat sebagai Pj Sekda pada 13 September dengan masa tugas sampai dengan 13 Desember 2019 ini.

Hal ini cukup menjadi perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya, Chris Parangan selaku Pemerhati Pemerintahan.

Baca Juga:  PDIP NTB Santai Sikapi Mundurnya LBS

Berangkat dari kepeduliannya pada era Zul-Rohmi, ia mengingatkan pihak Pemprov dalam hal ini Gubernur NTB agar segera mengambil langkah.

Sebab, hari ini tepat pada pukul 00.00 nanti, secara resmi jabatan yang diemban oleh Iswandi secara otomatis habis.

Kemudian lanjutnya, ia juga mempertanyakan apakah surat dari kemendagri secara fisik sudah diterima oleh Gubernur NTB terkait Sekda.

Jika belum masih kata Chris, maka Pemerintah Provinsi harus bisa mengantisipasi hal tersebut. Yaitu dengan menggunakan pejabat lainnya sebagai Plt, sambil menunggu surat resmi tersebut.

Baca Juga:  Pendaftar di BLK Sumbawa Tinggi Peminat

“Nah, apakah sudah disiapkan orang oleh Pemprov untuk dijadikan Plt (Pelaksana Tugas)?. Kalau (Iswandi) diperpanjang, secara aturan tidak diperbolehkan karena sudah dua kali menjabat. Maka dari itu dibutuhkan seorang Plt,” tuturnya.

“Dan hari ini, harus ada surat Plt. Ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi Vacum of Power di Nusa Tenggara Barat,” imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, ia menilai Pemprov tidak kekurangan sosok pejabat untuk ditempatkan sebagai Plt. Salah satu contoh kata dia, pejabat yang dinilainya mumpuni adalah Asisten III Setda NTB.

Baca Juga:  ASN Diminta Jangan Tambah Libur : "Kalau Tidak Masuk Diberikan Sanksi"

“Saya secara pribadi mengusulkan Bu Ir Hj Hartina, karena dia adalah pejabat senior. Sekaligus itu menjadi sebuah penghargaan untuk beliau,” kata pria yang juga kerap disapa CP ini.

“Kenapa saya ngomong begini, karena saya sayang dan peduli dengan Zul-Rohmi. Ini bentuk tanggungjawab saya sebagai pencoblos Zul-Rohmi pada tanggal 27 Juni 2018 lalu. Dan jangan sampai Zul-Rohmi dibully-bully lagi,” demikian mantan Direktur Komunikasi Politik Jokowi-Ma’Ruf Provinsi NTB ini menambahkan. (red)